George Orwell merupakan penulis ternama dunia yang juga dikenal sebagai tokoh berpengaruh dalam perkembangan Sastra Inggis. Karya-karyanya tersebar ke penjuru dunia dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Walau sudah terbit berpuluh-puluh tahun yang silam, karyanya masih populer hingga saat ini. Relevansi tulisan-tulisan yang ia buat bagi pembaca sampai saat ini menjadi salah satu alasan buku-bukunya tergolong timeless dan masih sering dicari.
Selain menuliskan karya fiksi, Orwell juga menuliskan banyak esai atau tulisan-tulisan jurnalistik yang menyinggung ragam isu sosial. Untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang menarik minat pembacanya, tentu ada proses atau langkah yang diterapkan Orwell agar tulisan yang ia buat layak bagi pembaca. Ada 6 pertanyaan dan aturan yang selalu ia tanyakan dan terapkan dalam proses menulis.
Enam Pertanyaan Penting dalam Proses Menulis
Menurut George Orwell, seorang penulis harus teliti dengan tulisannya. Dalam proses penulisan karya, penulis harus mengajukan setidaknya enam pertanyaan ini:
- Apa yang ingin saya bahas dan angkat pada tulisan saya?
- Kata-kata apa yang pas dan cocok untuk menggambarkan hal tersebut?
- Istilah atau ungkapan seperti apa yang dapat menjelaskan penggambaran hal tersebut bagi pembaca?
- Apakah topik dan tulisan yang ditulis cukup segar dan berpengaruh bagi pembacanya?
- Apakah saya sudah menjelaskan topik secara rinci tanpa bertele-tele?
- Apakah tulisan yang dibuat dapat diterima pembaca dan tidak menyinggung beberapa kelompok?
Enam pertanyaan di atas termasuk pertanyaan penting yang akan membantu penulis mengevaluasi dan menganalisis lagi hasil karya yang ia buat. Evaluasi dan analisis penting dilakukan untuk menjamin isi karya dan penulis bisa memposisikan dirinya sebagai pembaca. Dari sini penulis juga dapat menenemukan celah-celah penulisannya sehingga kemudian dapat ia perbaiki dan tingkatkan.
Enam Aturan Menulis George Orwell
Selain menanyakan enam pertanyaan tadi, George Orwell juga punya 6 aturan yang selalu ia terapkan dalam proses menulisnya. Berikut enam aturan dalam proses menulis George Orwell:
- Jangan gunakan metafora atau gaya bahasa lainnya yang sudah sering terdapat pada karya cetak.
- Jangan gunakan kalimat yang terlalu panjang, jika ada kalimat yang lebih singkat.
- Jangan boros kata. Jika ada bagian yang tidak menimbulkan efek ketika dihapus, hapuskanlah.
- Jangan gunakan kalimat pasif, jika kalimat aktifnya lebih mudah dipahami pembaca.
- Jangan gunakan frasa bahasa asing, istilah sains, atau jargon jika istilah tersebut masih ada bentuk sederhana dan bisa digantikan dengan bahasa sehari-hari.
- Langgarlah aturan di atas jika ada aturan yang menghambat proses menulismu.
Keenam pertanyaan dan aturan di atas ditulis Orwell pada esainya yang berjudul Politics and the English Languange.Bagi Anda yang sedang dalam proses menulis atau masih dalam tahap mencari inspirasi dan motivasi, cobalah beberapa tips seperti yang telah diungkapkan George Orwell di atas.
Dituliskan oleh: Christini Letania Pratami