Kehilangan orang yang dicintai adalah salah satu momen paling menyakitkan dalam hidup. Rasanya dunia berhenti berputar dan kita berada dalam siklus kesedihan yang tiada akhir. Tapi hidup harus terus berjalan, bukan?
Hal ini dijelaskan secara rinci dalam Rumah Ini Tak Lagi Sama karya Urfa Qurrota Ainy. Buku ini menggambarkan pengalaman pribadi penulis menghadapi kehilangan orang tua dan bagaimana ia mencoba kembali ke kehidupan normal setelah masa-masa duka. Buku ini sangat penting bagi siapa saja yang sedang dalam masa pemulihan atau kehilangan seseorang. Lihatlah beberapa tip untuk membantumu mengingat orang yang kamu cintai yang telah meninggal dan kembali ke dunia nyata.
-
Akui Perasaan Sedihmu
Terkadang kita berusaha tampil tegar dengan menekan perasaan sedih dan berpura-pura baik-baik saja. Namun menurut buku ini, kesedihan perlu diakui dan dirasakan. Tidak perlu memaksakan diri untuk terlihat “tangguh”. Sebaliknya, biarkan diri Anda merasa sedih, kecewa, atau bahkan marah. Urfa menegaskan, mengakui perasaan merupakan langkah awal yang penting dalam menghadapi kehilangan.
Ingat: Kehilangan orang yang dicintai adalah bagian dari hidup, dan tidak apa-apa untuk merasa terluka untuk sementara waktu. Luangkan waktu Anda untuk memproses semuanya dan bersiap untuk perjalanan ke depan.
-
Perlahan Membangun Kembali Rutinitas
Setelah masa duka berakhir, tantangan terbesar adalah kembali ke kehidupan normal. “Berduka itu berat jika kita menghadapinya sendiri,” tulis Urfa dalam bukunya. Anda juga dapat mencoba hal yang sama. Mulailah dengan rutinitas kecil seperti bangun pagi, melakukan olahraga ringan, dan menyelesaikan tugas sehari-hari. Mungkin terlihat sepele, namun begitu kita terbiasa dengan suatu rutinitas, perlahan kita akan kembali ke “normal”. Hal ini penting agar hidup kita tidak terhenti total karena kesedihan semata.
-
Mengingat Orang Tersebut Melalui Hal-Hal Positif
Hanya karena kehilangan seseorang bukan berarti kamu harus melupakan kenangan yang kamu miliki bersamanya. Buku Rumah Ini Tidak Lagi Sama mengajarkan Anda untuk mengingat orang yang Anda cintai dengan cara yang positif. Mungkin menceritakan sebuah kisah tentang hal itu kepada teman atau anggota keluarga atau menuliskan kenangan-kenangan ini akan membantu Anda mengingatnya. Dengan begitu mereka akan terus hidup di hati kita tanpa menjebak kita dalam kesedihan. Selain itu, pikirkan hal-hal baik yang dapat kamu lakukan untuk menghormatinya. Misalnya, menjalani kehidupan yang lebih baik, mencapai impian yang mungkin pernah Anda dukung, atau melakukan kegiatan amal atas nama mereka. Semua ini dapat membuat Anda merasa mereka masih ada dalam hidup Anda, meskipun secara fisik mereka tidak ada.
-
Cari Dukungan dari Lingkungan Sekitar
Urfa juga menekankan pentingnya dukungan dari orang-orang sekitar. Jangan ragu untuk berbicara atau berbagi perasaan dengan teman, keluarga, atau bahkan dukungan profesional jika perlu. Kadang, merasa bahwa ada orang yang mengerti rasa kehilangan kita bisa sangat menenangkan. Ingat, kamu tidak harus melalui semuanya sendirian. Berduka itu wajar, dan kamu berhak mencari dukungan dari orang lain. Orang-orang terdekat pasti ingin membantumu melewati masa sulit ini.
-
Tetaplah Melangkah, Satu Langkah Setiap Harinya
Paling penting, jangan lupa bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, adalah kemajuan. Buku Rumah Ini Tak Lagi Sama mengajarkan bahwa setiap orang punya waktunya sendiri untuk bangkit dari duka. Nggak usah terburu-buru, dan jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Yang penting, kamu tetap melangkah, setapak demi setapak. Dengan begitu, kamu akan menemukan bahwa hari-hari akan terasa lebih ringan, dan kamu akan merasa lebih siap menjalani hidup dengan semangat baru.
Ingatlah, kehilangan adalah bagian dari hidup yang pasti dialami setiap orang. Rumah Ini Tak Lagi Sama mengingatkan kita bahwa meskipun orang yang kita cintai sudah tiada, kita bisa tetap mengenang mereka dengan cara yang baik dan melanjutkan hidup dengan hati yang lebih kuat.