Pada Debat Capres terakhir, Ganjar Pranowo menyebut satu nama ketika membahas tema inklusi dalam penyampaian visi-misinya. Seorang perempuan asal Jogja, bernama Kalis yang mengatakan kepada Ganjar jika ada dua kelompok yang biasanya dilupakan, yakni; kelompok perempuan dan kelompok disabilitas. Pertanyaannya, siapa kah Kalis itu?
Kalis Mardiasih adalah seorang penulis dan aktivis sosial yang vokal menyuarakan isu perempuan dan anak di Indonesia. Mulai dari isu kekerasan seksual hingga kesetaraan gender menjadi bahasan yang banyak dibahasnya. Tidak hanya itu, Ia juga aktif mengkritisi beragam fenomena sosial yang ada di Indonesia.
Sebagai penulis, Kalis banyak menulis di media-media seperti Mojok, Kumparan, dan Detik. Tema yang diangkat dalam tulisan-tulisannya juga banyak membahas isu perempuan dan anak. Namanya mulai dikenal publik setelah tulisannya “Sebuah Curhat Untuk Girlband Hijab Syar’i” terbit di situs Mojok.co dan dibagikan lebih dari 17 ribu kali.
Kalis juga dikenal produktif dalam menulis buku. Hingga saat ini, Ia telah menulis 4 judul buku yang diterbitkan oleh beberapa penerbit. Berikut adalah sebagian Buku yang ditulis oleh Kalis Mardiasih;
Hijrah Jangan Jauh-Jauh, Nanti Nyasar!
Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang ditulis Kalis Mardiasih mengenai fenomena-fenomena yang membahas mengenai Islam dan hijrah. Kalis merisaukan fenomena beragama yang di tangan sebagian kalangan begitu eksklusif dan menyeramkan. Baginya, beragama seharusnya menyenangkan, dipenuhi kebaikan. Tidak sesak oleh amarah atau hasrat penaklukan.
Satu hal yang menarik dari buku ini adalah cara penulisannya yang terasa personal. Selain itu, ketika membaca ini kalian akan berpikir hal yang sama dengan tulisan Kalis, hanya memang tidak berani untuk mengungkapkannya. Buku ini diterbitkan pada tahun 2019 dan telah dicetak ulang sebanyak 10 kali serta terjual lebih dari 10 ribu eksemplar
Muslimah yang Diperdebatkan
Buku Muslimah yang Diperdebatkan merupakan kumpulan esai Kalis Mardiasih yang membawa narasi yang berfokus kepada tubuh, kerudung, kemanusiaan, dan relijiusitas perempuan. Diterbitkan oleh Buku Mojok pada tahun 2019, dan masih digemari hingga hari ini.
Buku ini merupakan salah satu buku yang wajib dibaca oleh perempuan sebelum mereka menikah. Karena, buku ini banyak membahas otoritas serta hak-hak serta kesetaraan perempuan baik dalam lingkungan maupun keluarga. Beruntung, meski membahas tema yang tidak ringan, namun tulisannya dikemas dengan bahasa sehari-hari yang bisa dipahami dengan mudah.