Cinta diri sendiri bukan berarti menjadi egois. Justru, ini adalah pondasi yang kuat untuk membangun kehidupan yang bahagia dan bermakna. Tanpa self-love, kita cenderung merasa tidak puas, sering membandingkan diri dengan orang lain, dan mudah terjebak dalam rasa rendah diri. Buku Usaha Mencintai Hidup adalah teman perjalanan menuju pulih dari rasa trauma.
Rekomendasi Buku Self-Help yang Relate Banget Buat Kamu yang Lagi Berjuang!
Usaha Mencintai Hidup bukan sekadar buku, tapi teman buat kita yang lagi berjuang move on dari masa lalu, healing dari trauma, dan belajar self-love. Arman Dhani, penulisnya, pakai bahasa yang relate banget sama kehidupan sehari-hari, bikin kita ngerasa punya temen curhat. Gaya tulisannya tuh casual tapi tetep profesional, jadi bacanya enggak ngebosenin.
Jalan Cerita yang Ngena Banget
Buku ini nyeritain perjalanan “Aku”, tokoh utama yang lagi berusaha survive dari depresi dan kecemasan seusai putus cinta. Seru banget ngikutin proses tokohnya healing, mulai dari denial, marah-marah, sampe akhirnya acceptance. Di buku ini, kita diajak buat self-reflection dan self-improvement lewat pengalaman-pengalaman “Aku”.
Kenapa Buku Ini Wajib Jadi Teman Curhatmu?
- Penuh insight tentang self-love.
Buku ini ngajarin kita buat nerima diri sendiri apa adanya, memaafkan diri sendiri, dan move on dari masa lalu. - Ngasih tips buat survive dari mental health issue.
“Aku” sharing pengalamannya ngatasin depresi dan kecemasan, bikin kita ngerasa enggak sendirian. - Bahasanya friendly dan relate.
Arman Dhani pakai bahasa yang gampang dipahami dan relate sama kehidupan anak muda, jadi bacanya enggak kayak lagi kuliah. - Lebih dari sekadar self-help.
Buku ini juga nyajiin cerita yang menarik dan insightful tentang kehidupan, persahabatan, dan keluarga.
Buat kamu yang lagi nyari rekomendasi buku self-help atau self-improvement.
“Usaha Mencintai Hidup” wajib banget masuk wishlist kamu!
Sinopsis Buku Usaha Mencintai Hidup
“Usaha Mencintai Hidup” bercerita tentang perjuangan “Aku” buat move on dari masa lalu, healing dari trauma, dan belajar self-love. Lewat pengalaman-pengalaman “Aku”, kita diajak buat self-reflection dan self-improvement. Buku ini cocok banget buat kamu yang lagi berjuang survive dari mental health issue karena bahasanya friendly, relate, dan penuh insight. Baca sinopsis berikut ini:
Aku pikir hidup semestinya bergerak tumbuh, tidak berhenti di satu tempat, mencari yang lebih baik, dan berusaha untuk terus berkembang. Tidak ada satu pun orang di dunia yang akan menyelamatkanmu, kecuali dirimu sendiri. Jika kamu merasa butuh bantuan, cari, ikhtiar hingga genap, dan berusaha lebih keras hingga sembuh.
Kukira kamu tak akan bisa menyembuhkan sakitmu hanya dengan diam, hanya dengan menerima nasib.“Aku begini, ya kamu harus begitu.” Orang lain tak menjalani hidupmu. Mereka punya hidup masing-mas- ing yang sama atau lebih berat darimu. Memaksa orang lain sembari merendahkan mereka karena tak ada buatmu, kukira tak hanya konyol, tapi juga menggelikan.
Cara terbaik untuk hidup adalah dengan memotong siklus hidup yang brengsek. Mulai bicarakan hal yang tak nyaman, bicarakan apa yang kamu mau, bukan apa yang kamu harapkan dari orang lain. Utarakan apa keinginanmu, bukan marah kepada orang lain karena tak bisa memenuhi apa yang tak kamu sampaikan. Kamu tak bisa berharap orang lain selalu sempurna dan bisa memenuhi kebutuhanmu.
