logo blog buku mojok

Nikmati Beli Buku Gratis Ongkir dengan Promo Terbaru Ini

Bagi kebanyakan orang hal yang sering membuat pusing saat belanja online adalah mahalnya ongkos kirim. Hal ini juga sering dirasakan pembaca yang ingin menambah koleksi, tapi ongkos kirim yang ditanggung juga lumayan bahkan bisa menyaingi harga buku itu sendiri. Akan tetapi, tenang saja, kini kamu tidak perlu pusing jika ingin mendapatkan buku terbaru karena Buku Mojok hadir dengan promo baru beli buku gratis ongkir 100% ke seluruh Indonesia lewat web penjualannya. 

Selain bisa beli buku gratis ongkir, buku yang ditawarkan juga adalah terbitan terbaru yang beragam dan termasuk best seller. Jadi kamu bakal untung banget belanja dengan promo ini! Kapan lagi dapat buku terbitan terbaru dengan gratis ongkir?

Cara Beli Buku Gratis Ongkir dengan Promo Buku Mojok

Cara klaim promo gratis ongkir yang ditawarkan Buku Mojok ini sangat mudah dan praktis. Kamu cukup mengunjungi web Buku Mojok di sini, kemudian pilih buku baru yang ingin kamu beli di section berikut. 

Setelah buku masuk keranjang, kamu tinggal masukan kode berikut di kolom coupun dan Tadaa! Kamu akan dapat gratis ongkirnya. Lumayan banget kan bisa beli buku gratis ongkir se-Indonesia~

Daftar Buku Baru Gratis Ongkir Terbitan Buku Mojok dan EA Books

Untuk kamu yang masih bingung beli buku apa, berikut daftar buku-buku baru terbitan Buku Mojok dan EA Books yang bisa kamu dapatkan. Yuk simak! Siapa tau ada yang bikin kamu tertarik dan ingin beli~

  1. Dari Rahim Ini Aku Bicara

Jika kamu menyukai isu gender dan feminisme, buku ini wajib kamu miliki! Ditulis oleh Ester Lianawati, penulis buku Ada Serigala Betina di Dalam Diri Perempuan, buku ini ia hadarikan untuk membahas lebih patriarki dan feminisme terkait tubuh perempuan. Banyak pengetahuan dan pandangan baru yang bisa kamu dapatkan dari buku ini. Yuk dapatkan bukunya dengan promo gratis ongkir Buku Mojok!

 

  1. Usaha Mencintai Hidup

Kamu mencari buku yang berisi motivasi dan kata hangat di dalamnya?  Buku Usaha Mencintai Hidup ini bisa jadi jawabannya. Buku ini menekankan pentingnya mencintai hidup dan diri sendiri. Penulis mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk hidup adalah dengan memotong siklus hidup yang brengsek. Mulai bicarakan hal yang tak nyaman, bicarakan apa yang kamu mau, bukan apa yang kamu harapkan dari orang lain. Utarakan apa keinginanmu, bukan marah kepada orang lain karena tak bisa memenuhi apa yang tak kamu sampaikan. Kamu tak bisa berharap orang lain selalu sempurna dan bisa memenuhi kebutuhanmu.

Gimana? Tertarik baca bukunya?

 

  1. Romansa Sudah Mati

Seperti judulnya, buku di atas membicarakan perubahan cara pandang dunia terhadap romansa. Komitmen sebagai satu nilai dalam hubungan kini mulai dihindari. Alasannya beragam.Dari trauma masa lalu yang membuat seseorang tak lagi percaya, sampai anggapan bahwa komitmen menjadikan hubungan semakin rumit dan tidak lagi menyenangkan.

Buku ini mengulas krisis komitmen yang marak terjadi dan gambaran kehidupan romansa yang “bebas” dan tidak terikat. Selain itu, buku ini juga memberi penjelasan mengapa komitmen tetap dibutuhkan dalam suatu hubungan.

 

4.  Jogja Bab Getih dan Klitih

Istilah “klitih” mungkin sudah tidak asing bagi kita, apalagi yang berada di Yogyakarta. Buku ini menceritakan bagaimana jejak kekerasan di Jogja yang tumbuh sejak puluhan tahun lalu hingga akhirnya menciptakan klitih. Ini juga berkaitan dengan gejala Jogja sebagai kota besar yang marak pembangunan tetapi juga menyingkirkan orang- orang yang tidak dapat jatah kemajuan.

Gusti Aditya, menuliskan buku ini dengan memadukan sejarah dan pengalamannya menyaksikan budaya geng SMA Jogja. Sejak dini, katanya, banyak anak muda Jogja sudah belajar kekerasan. Mengklitih itu jelas jahat, tapi kalau fokus ke pelajar saja tanpa melihat gambaran besarnya, masalah enggak akan pernah selesai.

 

  1. Banyak Dosa Tapi Kok Hidup Tenang-Tenang Saja

Seperti judulnya, buku ini menggambarkan bagaimana kita manusia terbiasa merasakan banyak hal, seperti bahagia, sedih, muram, rindu, tetapi semuanya perlahan hilang begitu saja. 

Contohnya ketika melakukan kesalahan, kemungkinan besa kesalahan itu terulang kembali. Dari sana sedikit demi sedikit perasaan berdosa akan hal tersebut berkurang. Dan akhirnya, bila terbiasa melakukan kesalahan yang sama, rasa berdosa akan benar-benar hilang. 

 

  1. Wahnan Ala Wahnin

Buku gender yang satu ini juga tidak kalah menarik dan sarat pesan di dalamnya. Buku ini merupakan sebuah upaya untuk ikut menjabarkan tafsir wahnan ‘alā wahnin dan mu’āsyarah bil ma’rūf dalam rumah tangga. Tentang kepayahan demi kepayahan yang ibu alami selama kehamilan sampai pengasuhan dan relasi baik antara suami-istri serta anggota keluarga lainnya. Sungguh tidak bisa dibayangkan rasa nikmat-letih hamil dan melahirkan kecuali dirasakan sendiri.

 

  1. Sepasang Antagonis yang Pernah Saling Mencintai

Buku nonfiksi ini membawakan topik yang mungkin relate bagi banyak orang. Kesibukan dipercaya bisa mengalihkan rasa sedih dan patah hati. Maka dari itu, pekerjaan seperti dua sisi kehidupan. Ia membantu kita bertumbuh, pun membuat kita ingin berhenti sejenak demi ketenangan hati. Masalahnya, tidak semua hal bisa diberi jeda. Waktu selalu berjalan. 

 

  1. Seks dalam Ketetapan Negara dan Tuhan

Buku nonfiksi ini juga merupakan buku gender terbitan EA Books yang membahas pemikiran tentang kontrol negara atas tubuh dan seksualitas rakyatnya, khususnya perempuan. Bahkan dogma-dogma beragama dari Tuhan juga sering kali ditafsirkan sebagai alat untuk memenjarakan hak seksual perempuan. 

Apakah maksud dari semua kontrol itu? Apa kepentingan penguasa ikut mengontrol tubuh dan seksualitas rakyat lewat regulasinya? Soe Tjen Marching telah menyoroti isu tersebut sejak 20 tahun silam, dan menuliskan gagasannya melalui buku ini.

 

  1. Allah Sangat Gembira Melihat Taubat Hamba-Nya

Buku ini merupakan buki terbaru Buku Mojok yang baru saja rilis akhir Juni 2024 kemarin. Buku ini berisikan renungan-renungan Cak Fuad yang utamanya didasarkan pada khazanah Al-Qur ́an. Sebagai ahli Al-Qur ́an dan bahasa Arab, beliau menuntun kita untuk memahami kaitan ayat demi ayat dengan kehidupan kita. Sudah sebaik apa diri kita sebagai hamba, sebagai seorang manusia? Adakah ayat yang sudah mengubah hidup kita? Buku ini merupakan salah satu warisan pengetahuan Cak Fuad yang perlu kita baca dengan kerendahan hati.

Gimana? Udah tau mau beli buku apa? Yuk segera dapatkan promo beli buku baru gratis ongkirnya di sini.

Artikel Lainnya