Rekomendasi

Keunggulan Buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria

Di kehidupan yang serba instan seperti saat ini, memiliki mental baja adalah suatu kelangkaan. Akses informasi yang cepat, teknologi yang berkembang hebat, membuat kita selalu mencari zona aman dan mencari jalan pintas. Mental seperti itu tentu saja sangatlah buruk untuk diadopsi. Keengganan untuk berjerih payah dan merintis dari nol akan membuat kita memiliki mental yang rapuh dan gampang terjatuh.

Melalui buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria ini, Puthut EA mencoba membantu kita untuk membangun mental yang kuat, yang juga disebut dengan “mentalitet korea”. Dengan mengambil contoh figur politisi yang dekat dengan kita hari ini, Bambang Pacul, kita diajak untuk merefleksikan kembali pentingnya nilai dan ketahanan diri.

Bagi Bambang, “mentalitet korea” adalah mental para para ksatria berdaya juang besar yang mampu keluar dari belenggu kemiskinan. Alih-alih menyalahkan keadaan dan lingkungan sekitar, para “korea-korea” selalu berani untuk melihat ke dalam diri, menerima segala kekurangan, sehingga dapat mencapai tujuannya.

Buku yang baru diterbitkan bulan Maret tahun 2024 ini sangat relevan untuk dibaca oleh semua kalangan. Diskusi seputar karakter, mental, dan nilai filosofis kehidupan yang terkandung dalam buku ini, dapat dinikmati oleh remaja, orang tua, bahkan para mbah-mbah di luar sana.

Bagi kamu, yang ingin belajar untuk memperkuat ketahanan diri dan ingin belajar dari sosok politisi eksentrik, Pak Bambang Pacul, buku ini sangat kami rekomendasikan. Berikut adalah keunggulan dari buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria yang dapat kamu pertimbangkan:

  1. Relevan dan dekat dengan kita hari ini

Buku Mentalitet Korea ini sangat relevan untuk dibaca hari-hari ini. Banyaknya kasus pinjol ilegal dan pencurian menandakan bahwa masih banyak orang-orang bermental rendahan yang suka mengambil jalan pintas tanpa bisa bertanggung jawab. Melalui buku bersampul merah ini, kita diajak untuk melihat pentingnya memiliki mental baja layaknya ksatria sehingga dapat “melenting” dengan filosofi-filosofi jawa kuno yang masih relevan hingga saat ini.

  1. Membantu pengenalan dan penerimaan diri

Polesan filter instagram, tata rias dan busana yang selalu bergerak cepat mengikuti trend, membuat kita selalu berusaha menjadi orang lain. Padahal, menjadi diri sendiri adalah faktor penting untuk dapat mengenal dan menerima diri sehingga bisa mengoreksi kesalahan dan segera melambung tinggi mencapai tujuan. Di zaman dimana semua orang berlomba-lomba untuk menjadi orang lain, maka yang akan menjadi dirinya sendiri tentu akan dilihat.

Buku ini akan mengajak kamu untuk mengenali diri, mengetahui apa hasrat terbesar yang terpendam dalam diri. Apakah di bidang pendidikan? Kekuasaan? Atau mungkin keuangan? Setelah kamu mengetahui dorongan alamiah terbesar dalam dirimu, kamu akan jadi lebih mudah untuk menerima keadaan dan tidak menyalahkan lingkungan sekitar. Pada akhirnya, kamu akan lebih siap menghadapi rintangan dan mencapai impian.

  1. Dilengkapi visual yang menarik

Kalau kamu suka baca buku sambil membayangkannya lewat visual, buku ini juga sangat cocok untuk kamu. Buku terbitan Penerbit Buku Mojok ini dilengkapi gambar-gambar dan bagan-bagan konsep yang menarik nan lucu di setiap babnya. Kamu juga akan melihat beberapa foto Pak Bambang Pacul, sebagai figur eksentrik yang selalu menarik perhatian generasi muda hari ini.

  1. Membangun kesadaran untuk bermental jujur dan apa adanya

Sosok politisi Bambang Pacul yang ditampilkan dalam buku ini hadir menjadi angin segar dunia politik hari-hari ini. Dari Bambang kita dapat belajar, bahwa sikap jujur dan tampil sebagai “manusia” pada umumnya adalah bentuk kerendahan hati yang luar biasa. Melalui tindak laku Bambang yang digambarkan dalam buku ini, kita diajak untuk merefleksikan kembali pentingnya bersikap jujur dan tidak berlebihan untuk dapat dihormati dan disegani.

  1. Membuat kita agar senantiasa nekat dan berani

Kalau kita ingin “melenting”, menjadi nekat dan berani adalah suatu keharusan. Apalagi bagi para korea-korea, yang harus merintis semuanya dari nol, mereka yang tidak tahu saat bangun tidur mereka akan makan atau tidak hari itu, mengandalkan tekad dan keberanian merupakan satu-satunya cara bertahan.

Membaca kisah terjunnya Bambang Pacul ke dunia politik, yang merintis semuanya dari bawah, akan mengajakmu melihat betapa tekad dan keberanian harus dijadikan harga mati. Sebelum menjadi politisi mahir seperti saat ini, ia merintis semuanya dari menjadi kader ataupun staf. Sadar bahwa ada banyak hal yang perlu dipelajari dan ditekuni agar memiliki pondasi kesuksesan yang kuat.

Itulah beberapa keunggulan buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria karya Puthut EA. Bagaimana? Apakah kamu tertarik membeli dan membaca bukunya? Kamu bisa mendapatkannya melalui toko online Buku Mojok Store di sini ya!

Cara Korea Melenting Ala Bambang Pacul

Previous article

Filosofi Korea menurut Bambang Pacul

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.